KABUPATEN BEKASI, WBN - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996. Dampak politik dari peristiwa ini adalah tampilnya Megawati Soekarnoputri
di kancah perpolitikan nasional. Walaupun sebelum peristiwa ini Megawati tercatat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia dan anggota Komisi I DPR dan kemudian Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999,(14/7/2020).
Sementara sebuah Partai Politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan umum. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Bisa juga di definisikan, perkumpulan (segolongan orang-orang) yang seazaz, sehaluan, setujuan di bidang politik. Baik yang berdasarkan partai kader atau struktur kepartaian yang dimonopoli oleh sekelompok anggota partai yang terkemuka. Atau bisa juga berdasarkan partai massa, yaitu partai politik yang mengutamakan kekuatan berdasarkan keunggulan jumlah anggotanya. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya) dengan cara konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.
Namun apa jadinya bila para kader pendukung partai tersebut merasa kecewa dengan kepedulian dan perhatian dari DPP ( Dewan Pimpinan Pusat ), DPD ( Dewan Pimpinan Daerah ) dan DPC ( Dewan Pimpinan Cabang )nya terhadap ranting-ranting yang diciptakannya untuk meraih banyak para simpatisan dan pendukung guna mendulang banyak suara dalam Pemilu, dinilai mereka tidak ada sama sekali.
Hal tersebut didapati manakala sang ketua ranting Kecamatan Tambun Utara ,Kabupaten bekasi, mengundang Awak Media untuk hadir dikediamannya di bilangan Kampung Karang Mulya, Desa Satria Jaya pada (13/7/2020) siang, Muladi Ujang namanya, laki-laki lebih dari separuh baya tersebut sudah 20 tahun berkiprah dalam dunia politik dan bergabung di PDIP semasa masih bernama PDI sebagai Satgas PDI di Solo.
Dalam pengungkapannya pada Awak Media, Muladi Ujang (selaku Ketua Ranting Kecamatan Tambun-Utara) merasa kecewa kepada DPP, DPD dan DPC PDIPerjuangan yang dinilainya kurang dan bahkan nyaris tidak ada kepeduliannya terhadap para pengurus ranting se-Kabupaten Bekasi, baik disaat sebelum Virus Covid-19 melanda terjadi bahkan sampai pada saat Covid-19 terjadipun (saat ini).
" Saya merasa kecewa sebagai pengurus ranting..pengurus ranting Desa Karang Satria..saya sebagai ketua pengurus ranting..kenapa bantuan Covid-19 ini kok yang dari partai tidak merata sampai simpatisan gitu..yang dari DPC kemaren yang dapet cuma pengurus-pengurus aja gitu..jadi saya agak kecewa gitu..memang dapet cuma dari Desa bukan dari partai padahal semua data diambil untuk menyetorkan ke-partai..ke-DPC..tapi sampai sekarang engga dapet yang dapet..ketua DPCnya pak Leman..cuma yang bawa waktu itu bendahara PAC yang katanya dikumpulkan untuk diajukan..untuk bantuan Covid-19 ini..untuk simpatisan dan semua pengurus PDIP ini..tapi kenyataannya begitu turun itu..data semua itu tidak sesuai..yang dapet itu cuma pengurus-pengurus aja..jadi tidak merata sama sekali..jadi saya kecewa,"Ungkap Muladi Ujang.
Tidak Ada Kepedulian Partai Terhadap Ranting
Terkait kepedulian Pusat, Daerah dan Cabang terhadap Ranting sebelum Virus Covid-19 melandapun Muladi Ujang menilai tidak adanya kepedulian dan perhatiannya.
" Saya sebagai Ketua ranting..saya itu termasuk pengurus Ketua Ranting tapi dari partai itu belum pernah dapet apa-apa..kalau bantuan Covid cuma kemaren aja paketan itu..untuk yang hari-hari biasa tahun-tahun dulu juga gak dapet apa-apa sebagai ketua ranting itu..pengurus ranting itu dapet apa kek..sedangkan Lebaran atau THR sudah tiga tahun ini tidak dapet apa-apa dari partai..padahal ada kebijakan partai untuk ranting-ranting..padahal ranting itu paling capek..karna ranting ini punya simpatisan dibawah sedangkan PAC itu hanya memerintahkan ranting..kalau ada apa-apa perintahkan keranting..tapi ranting itu belum pernah diperhatikan apa-apa... untuk keperluan ranting itu engga pernah diperhatikan..kebijakan dari partai itu engga ada sama sekali," Tegas Ketua Ranting DPC PDIP Kabupaten Bekasi.
Terkait Kepedulian Partai PDIP terhadap kesosialan terhadap pengurus dan masyarakat diKabupaten Bekasi Ketua Ranting PDIP Tambun-Utara, Muladi Ujang menyatakan bahwa," Karena saya sebagai Ketua ranting disini..kemaren itu ada saya bantu sosial terhadap anak-anak cacat itu..Kenyataannya saya sebagai pendamping anak-anak cacat se-Kecamatan Tambun-Utara..tapi waktu ini.. dua tahun ini dana dari Kementerian itu engga turun untuk anak-anak cacat...saya sudah minta bantuan melalui Whatsapp ke bu Rieke (Rieke Diah Pitaloka-Red)..waktu itu bu Rieke sudah janji mau membantu waktu di Rawa Kalong itu..tapi kenyataannya sampai sekarangpun engga direspon..kemaren di DPC saya minta tolong ke anak buahnya pak Sukur (Sukur H Nababan-Red)dan sampai sekarang juga..engga ada respon sama sekali..saya minta ..saya sebagai pengurus partai..ya untuk diperhatikanlah..masalah-masalah seperti ini..yang kecil-kecil ini..,"Tegasnya.
Harapannya Ketua Ranting PDIP Tambun-Utara, Muladi Ujang pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri terkait Polemik berkepanjangan diInternal Partai PDIPerjuangan khususnya wilayah Kabupaten Bekasi, Tambun-Utara.
" Kepada ibu Megawati Ketua Umum..saya minta supaya termasuk saya sebagai pengurus ranting Kabupaten Bekasi..supaya betul-betul dikontrol kebawah untuk diperhatikan..rantingpun dari dulu belum pernah dapat bantuan apapun dari DPP kepada ranting itu belum pernah sama sekali..karena saya ini sebagai pengurus ranting empat periode..dijawapun sebelum dijakarta..masih bujanganpun saya sudah jadi Satgas PDIP didaerah Boyolali dan sampai sekarang tetep konsisten..tetep PDIP..tapi dengan realita seperti ini saya sangat kecewa karena sama sekali tidak ada perhatian terhadap Ketua ranting..Ketua ranting disini tuh semua pada ngeluh engga ada apa-apa dari Partai atau kebijakan Partai..ini seluruh Ketua ranting di Kabupaten Bekasi..mohon agar diperhatikan di Kabupaten Bekasi itu agak diKontrol..barangkali ibu Mega ada anak buahnya yang ini..saya bukan memerintah..saya mohon maaf ..ini hanya keluhan saja sebagai ranting disini..sampai ( Seraya terbatuk-batuk) puluhan tahun kok engga parnah ada perhatian sama sekali dari Partai," Pungkasnya menutup wawancara.
(IIsya) WBN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar