JAKARTA, WBN -
Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung penyerahan pesawat C-130J-30
Super Hercules A-1344 oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo di
Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu, 24 Januari
2024.
Dalam
keterangannya selepas acara, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa
pesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting
dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
"Ya
tadi saya menyaksikan dan baru saja dilakukan penyerahan pesawat Super
Hercules C130J. Ini adalah pesawat angkut yang telah kita pesan beberapa
tahun yang lalu dan penting sekali baik untuk keperluan perang maupun
nonperang," ujar Presiden.
Lebih
lanjut, Presiden menjelaskan bahwa pesawat tersebut mampu mengangkut
120 prajurit dan muatan seberat 20-an ton. Pesawat tersebut juga mampu
lepas landas dan mendarat pada landas pacu (runway) yang pendek, serta
mampu terbang hingga 11 jam nonstop.
Dengan kapasitas dan kemampuan terbangnya, pesawat Super Hercules dinilai sangat cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia.
"Saya
kira sangat bagus untuk negara sebesar Indonesia, negara kepulauan yang
kadang-kadang airport-nya hanya memiliki runway yang pendek, nah ini
bisa didarati oleh Super Hercules ini, dan bisa terbang saya kira 11 jam
nonstop," imbuhnya.
Selain pesawat C-130J-30, pada kesempatan tersebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menyerahkan hasil refurbishment helikopter Fennec dan suku cadangnya kepada TNI AD yang diterima oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak. Menhan juga menyerahkan hasil refurbishment dan suku cadang kritis helikopter Panther AS 565 MBE kepada TNI AL yang diterima oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali.
Presiden Jokowi pun menilai kehadiran helikopter-helikopter tersebut memiliki peranan sangat penting dan bisa mendukung kapal perang atau fregat TNI.
"Ya bagus, saya kira semuanya harus disiapkan karena untuk mendukung fregat kita, bisa turun di fregat kita, saya kira heli-heli seperti Fennec itu sangat penting," ucap Presiden.
Ditanyakan
Awak Media terkait pengiriman bunga untuk Ulang Tahun Megawati Soekarno
Putri namun tidak dilakukan Presiden pada Ulang Tahun PDIP.
"Itu biasa, Ibu Mega ulang tahun, ya saya kirim bunga..itu biasa," kata Presiden Jokowi.
Ditanyakan tanggapannya terkait Debat Presiden kedua, Presiden Jokowi menjawab.
"Saya tidak mau menilai lagi, kalau saya menilai nanti jadi debat yang kedua lagi," kata Jokowi seraya tertawa.
Ditanyakan terkait adanya sejumlah menteri yang masuk dalam TKN serta turut berkampanye, Presiden Jokowi menjawab.
"Hak
demokrasi, hak politik setiap orang, setiap menteri sama saja, yang
paling penting..Presiden saja boleh lho kampanye..Presiden itu boleh lho
memihak...boleh, tapi yang paling penting.. waktu kampanye tidak boleh
menggunakan fasilitas negara.. ,boleh.. kita ini Pejabat Publik
sekaligus Pejabat Politik..kesana tidak boleh..berpolitik tidak boleh
(Seraya menggoyangkan badan ke kanan dan kekiri-Red), menteri juga
boleh," jawab Presiden memaparkan.
Lanjutnya,"Itu saja yang mengatur hanya tidak boleh menggunakan fasilitas negara (Seraya menunjukan jari berulangkali-Red)
...itu saja," sambung Jokowi seraya menyingsingkan lengan jaket.
Disinggung kalau bapak Presiden (Jokowi-Red) boleh enggak, Jokowi menjawab dengan
bertanya,"Ya saya mau tanya boleh enggak," jawabnya seraya tertawa
lepas.
Ditanyakan bila ada rekomendasi untuk mundur bila para Menteri turut berkampanye?.
"Semuanya
itu pegangannya aturan..kalau aturannya boleh ya silahkan, kalau
aturannya tidak boleh..tidak(seraya mengangkat tangan menolak_Red)
..sudah jelas itu," tegasnya.
"Jangan
di ini lho..ee apa, Presiden tidak boleh berkampanye..boleh berkampanye
itu boleh..memihak juga boleh..tapikan dilakukan atau tidak di lakukan
itu terserah diri masing-masing," imbuhnya.
Ditegaskan kembali oleh para Awak Media bahwa Presiden Jokowi boleh berkampanya?.
"Ya
boleh saja saya kampanye, tapi harus (angkat kedua telapak
tangan-Red)yang penting saya tidak menggunakan fasilitas negara," tegas
Presiden Joko Widodo mengakhiri wawancara.
Mengutip
siaran pers Kementerian Pertahanan, pesawat Super Hercules ini
merupakan pesawat keempat dari lima pesawat yang dipesan oleh
Kementerian Pertahanan untuk memperkuat armada pesawat angkut TNI AU.
Pesawat kelima (A-1342) rencananya akan tiba pada bulan April 2024. Tiga
pesawat sebelumnya telah diserahkan kepada TNI AU yakni pada tanggal 6
Maret 2023 (A-1339), 22 Juni 2023 (A-1340), dan 3 Agustus 2023 (A-1343).
(Tgh/Un/Iksan/Irf) WBN
Sumber : BPMI Setpres
Tidak ada komentar:
Posting Komentar